1. Apakah ada
perbedaan makna refensial dan non ferensial ?
Antara makna refensial dan makna non
refensial terdapat perbedaan dari segi ada atau tidaknya makna kata yang
referen dengan sesuatu yang di luar bahasa. Hal ini dapat dilihat dari pengertiannya,
makna referensial adalah sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu.
Sedangkan pengertian makna non refensial adalah kata-kata yang tidak mempunyai
referen, maka kata tersebut disebut makna non referensi. Jadi dapat simpulkan perbedaan antara makna
refensial dengan non refensial dapat dilihat pada kata yang menjadi acuan
antara kata dengan sesuatu makna di luar bahasa. Contoh, kata meja dan kursi
termasuk kata yang bermakna refensial, karena keduanya mempunyai referen, yaitu
sejenis perabot rumah tangga yang disebut “meja” dan “kursi”. Sedangkan kata
karena dan kata tetapi termasuk kata yang bermakna non referensial.
2. Mengapa
makna afektif lebih terasa secara lisan daripada tulisan?
Karena makna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara
pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawan bicara maupun terhadap objek
yang dibicarakan. Contoh :
“Tutup mulut kalian!” bentaknya
kepada kami.
“coba mohon diam sebentar!” katanya
kepada anak-anak itu
3. Apa
yang membedakan makna stilistika pada kata rumah, pondok, dan istana?
Makna stilistika berkenaan dengan
gaya pemilihan kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang
kegiatan di dalam masyarakat. Rumah, pondok, dan istana merupakan sebuah tempat
yang dapat dijadikan tempat tinggal. Akan tetapi perbedaan latar sosial memilah orang yang layak menempati
rumah tersebut
4.
Jelaskan
perbedaan yang mendasar dari idiom penuh dan idiom sebagian !
Perbedaan mendasar pada idiom penuh dan idiom sebagian adalah unsur-unsur
pembangun dalam suatu kata tersebut. Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan
sudah merupakan satu kesatuan dengan
satu makna. Misalnya menjual gigi. Kedua kata tersebut memiliki kesatuan makna
idiom (tidak mengandung unsure leksikal)
Idiom sebagian adalah idiom yang
sebagian unsurnya masih memiliki unsur leksikalnya sendiri. misalnya daftar
hitam. Kata daftar merupakan makna leksikal, eangkan hitam dimaknai sebagi
orang yang memiliki kesalahan.
5. Jelaskan
idiomatikal dan pribahasa ?
Idiomatikal adalah makna sebuah
satuan bahasa (kata, frasa, atau kalimat) yang “menyimpang” dari makna leksikal
atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Sedangkan pribahasa merupakan
kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud
tertentu. Karena pribahasa ini bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan
maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
6. Jelaskan
perbedaan makna istilah dengan makna kata !
Perbedaan Makna istilah atau makna
khusus dan makna kata atau makna umum adalah dari segi halus atau tidaknya
kata. Kata yang bermakna umum lebih luas pemakaiannya dari pada kata yang
bersifat khusus. Misalnya kata bersifat umum melihat, sedangkan kata yang
bersifat khusus seperti mengintip.
7. Jelaskan
maksud objek pembicara yang kurang lebih sama antara idiom, ungkapan dan
metafora ?
Idiom dilihat dari segi makna yaitu
“menyimpangnya” makna idiom ini dari makna leksikal dan makna gramatikal
unsur-unsur pembentuknya. Ungkapan dilihat dari segi ekspresi kebahasaan, yaitu
dalam usaha penutur menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosi dalam bentuk-
bentuk satuan bahasa tertentu yang dianggap paling tepat dan paling kena.
Sedangkan metafora dilihat dari segi digunakannya sesuatu untuk
memperbandingkan yang lain dari yang lain umpamanya matahari dibandingkan atau
diumpamakan sebagai raja siangdan bulan sebagai putri malam.
8. Jelaskan
makna leksikal dan denotatif !
Makna leksikal adalah makna yang sesuai
dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau
makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan. Misalnya, kata tikus makna leksikalnya adalah
sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus.
Makna gramatikal adalah adalah makna
yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi,
proses reduplikasi, dan proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata
angkat dalam kalimat batu seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna
“dapat”, dan kalimat ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas
malahirkan makna gramatikal “tidak sengaja”. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna
leksikal adalah makna yang ada dalam kamus atau makna yang sebenarnya,
sedangkan makna gramatikal adalah makna kata yang timbul akibat proses
gramatiakal seperti afiksasi, reduplikasi dan lain-lain.
9. Jelaskan
makna konotatif dapat berubah dari waktu kewaktu?
Sebuah kata disebut mempunyai makna
konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif.
Dalam kehidupan masyarak sudah menjadi sifat manusia untuk selalu memperhalus
pemakaian bahasa. Karena itu makna konotatif dapat berubah dari waktu ke waktu
sehingga makna yang berkonotasi negatif dapat dirubah menjadi lebih halus.
Contohnya kata tuna netra untuk mengganti buta; tuna wicara untuk mengganti
bisu dan sebagainya.
10. Jelaskan
makna kolokatif !
Makna kolokatif berkenaan dengan
makna kata dalam kaitanya dengan makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang
sama dalam sebuah frase (ko =sama, bersama; lokasi = tempat). Misalnya, kita
dapat mengatakan gadis itu cantik, bunga itu indah, dan pemuda itu tampan.
Tetapi kita tidak dapat mengatakan *gadis itu tampan; *bunga itu molek; dan
*pemuda itu cantik. Kata cantik, indah, tampan dan molek memiliki makna yang
sama, tetapi masing-masing terikat dengan kata-kata tertentu dalam suatu frase.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar